Jumat, 23 Agustus 2013

Cewek Got

Setiap orang pasti memiliki nama julukan yang entah itu diberikan oleh teman, keluarga ataupun someone special. Nama julukan biasanya berasal dari hal yang sangat disukai bahkan dari tubuh, dan lain-lain. Misal seseorang yang bertubuh gemuk julukannya pasti ndut, pipinya tembem pasti mbem, yang kurus julukannya ceking, yang item pasti keling, yang suka ngambil barang orang itu maling, yang suka makan beling itu kuda lumping, yang masih suka inget mantan itu gagal moving. *salah focus*

Terus apa hubungannya sih Vong sama judul yang diatas?

hubungannya udah berakhir *maaf salah focus lagi*
oke. Begini, Cewek Got adalah salah satu julukan dari sekian banyak julukan yg saya miliki, tapi itu julukan yang kesannya paling hina. Bukan! bukan karena saya bau got atau temenan sama tikus got. Julukan itu pemberian dari si cantik bibi Diana. kini julukan itu sudah mengudara di keluarga besar saya, merambah ke sahabat-sahabat saya dan kini tanpa sadar saya telah membeberkannya kepada para pembaca. Tapi tak apalah. Karena ada hikmah dibalik ini. Lanjuuttt !

Perhatian: Saya akan bercerita, silahkan berhenti membaca sebelum anda jatuh cinta

Jadi begini, entah kenapa ketika saya berjalan, pasti kedepan *Yaiyalaaaah* *kemudian dilempar harapan palsu* Gini loh maksudnya ketika saya berjalan, pandangan saya itu selalu lurus kedepan dan focus. Tanpa melihat keatas,bawah ,tengok kiri, tengok kanan, kecuali kalo sambil ngobrol sama temen. Dan gara2 cara jalan seperti itu, saya jadi kenal baik dengan yang namanya got. Dari SD, SMP sampai SMA selalu saja ada kejadian yang bisa bikin temen bahkan keluarga saya tertawa melihat kaki saya hilang dilahap got. Dari got kering sampai got berair menjijikan sekalipun saya pernah merasakannya. (merasakan kecemplung maksudnya).

Dari kesekian kali kecemplung got,ada kejadian yang paling susah dilupain, kejadian itu saya alami pas jaman SMA. Waktu itu saya masih kelas 2 SMA, pas pulang sekolah kalo ga salah kami ber-6 berniat pergi ke rumah salah satu teman. saat itu kami berjalan berpasang-pasangan *eiittsss jangan bilang cieee dulu* sayangnya berpasangannya itu sama cewe *gagal “cieee”*. Saya jalan sama cinuy, kami diurutan paling belakang. Awalnya kami jalan sambil ngobrol ketawa ketiwi, tapi karena bahan tertawaan sudah habis, kami berdua jadi diem-dieman. Nah. Karena diem, saya kembali ke gaya jalan saya yang semula. Lurus, focus dan tiba-tiba muncul suara :
BRRRUUUUUUUSSSSSS!!!! Kaki saya terperosok kedalam got -__-
Cinuy kaget. Temen-temen kaget. Tukang angkot kaget. Tukang PLN kaget (karena kesetrum).
Cinuy nengok kesamping, Temen-temen nengok kebelakang. Saya nengok masa lalu *Plak! Mup on woyy mup on!*
Cinuy bengong. Temen-temen bengong. Saya bengong karena belum ada yang nolongin. Saya yakin dibalik kebengongan mereka, ada kata yang ingin dilontarkan, yaitu : “WOYYY KAKI SI EVONG ILANG SATUUUUUUUU!!!!” -___-

Setelah mereka sadar, baru mereka narik badan saya *fiuhhh legaa* dan seketika tawa pun pecah dihadapan saya. Cinuy ketawa paling ngakak dan puas, saat itu saya langsung berharap ada kodok loncat masuk ke mulutnya yang lagi ngakak. Semuanya tertawa. Saya pun ikut ketawa untuk mengalihkan rasa malu L
Muka saya panas, hati saya panas, kaki saya sangat panas dan terasa sangaaattttttt sakit.

Kakinya kenapa??? Kakinya kenapa??? Kakinya kenapa???

Sabar… sabar… ceritanya juga belum beres. Ini dia profil si got:
Got ini ada dijalan besar yang sudah diaspal, got ini bentuknya kotak, saya perkirakan ukurannya itu 4x20 cm. dan untuk kedalamannya saya tidak tau karena selama kaki kiri saya terperosok, kaki saya tidak merasakan ada air dan tidak menyentuh dasar. Saya perkirakan itu got dalem banget. BAYANGKAN ! betapa pintarnya saya, got kecil di jalan sebesar itupun saya masih bisa terperosok. Ckckck
Nah, udah tau kan profil si got. Sekarang tinggal cerita nasib kaki saya. Jadi yang terperosok itu cuma kaki kiri saya, parahnya terperosoknya itu sampe paha. lebih parahnya lagi dari pergelangan kaki sampe paha pada baret-baret panjang, terkilir, memar dan pastinya berdarah banyak. Dan sumpah itu sakiittt banget :’(
Tapi dibalik musibah, kita pasti selalu bilang “alhamdulillah”:
1.     Alhamdulillah sepatu saya ga lepas didalem got
2.    Alhamdulillah saya pake rok panjang. Jadi pada saat kaki kiri saya terperosok, kaki kanan saya tertutup oleh rok, sehingga tidak terekspos. :D
3.    Alhamdulillah, luka nya diluar. Karena luka diluar akan lebih mudah diobati daripada luka didalam. Apalagi lukanya karena ditinggal orang yang disayang, itu susahhhh banget diobatinnya *plak* *ditimpuk kotak-kotak kenangan*

Karena sudah sangat sering saya kecemplung got, sekarang ini kalau saya berjalan, pasti inget untuk beberapa kali nunduk hanya sekedar buat ngeliat keadaan jalan.
Satu harapan saya, semoga tidak ada lagi peristiwa kecemplung got di perkuliahan. Aamiiin

Ada beberapa filosofi hidup nih dari cerita saya ini.
Pertama, selapang apapun kesempatan yang kita miliki, kita harus tetap berhati-hati dalam setiap langkah keputusan yang akan kita ambil.
Kedua, sefokus apapun kita pada satu tujuan, kita harus tetap memperhatikan sekitar, jangan sampai karena kita terlalu focus untuk mengejar satu tujuan itu, kita hampir tidak memikirkan resiko-resiko  yang mungkin kita dapatkan.
Ketiga, seberat apapun musibah yang Allah berikan kepada kita, pasti selalu ada celah untuk kita mengucap syukur atas musibah itu.
Nahhh. Dari julukan Cewek Got, saya dapat belajar tentang semua itu. Inget guys selalu ada hikmah dibalik musibah. Intinya bersyukur bersyukur dan bersyukur.

***

Cape mata ya bacanya ? Siapa suruh mampir :P
Eh, tapi bagus deh, saya ingetin yaaa, kalian itu… lebih baik cape mata karena baca postingan evong daripada cape hati karena belum bisa moving on. Lebih baik mampir di blog saya sambil minum cingcau daripada mampir di timeline mantan yang bikin galau. Lebih baik follow ini blog daripada follow twitter mantan ntar di block loooohhh…
Hahahaha *strategi promosi
Udah dulu ya postingan kali ini. Sampai ketemu di postingan berikutnya.
Sekian dan TERIMA harapan palsu KASIH.

Wuuusssshhhhhh *lari kencang*

“AWAAASSSSS  ADA GOOOTTTTT !!!”

JEBRUSSSSSSS……..

Selasa, 06 Agustus 2013

Aku Benci Jatuh Cinta

 
Aku benci merasakan jatuh cinta
Aku benci saat perasaan rindu itu menjelma tapi tak bisa ku ungkapkan
Aku benci saat merasa jantungku bekerja lebih cepat saat bertemu denganmu
Aku benci merasa gelisah yang tak pantas karena tak tahu kabarmu hari itu
Aku benci merasa cemburu yang tak lazim aku rasakan ketika melihatmu bercanda tawa dengan perempuan lain
Aku benci ketika kamu memberikan perhatian padaku dan aku selalu mengartikannya lebih, dengan penuh percaya diri
Aku benci saat menerima pesan singkat darimu, dan harus menghabiskan waktu yang lama untuk membalasnya, menopang dagu, memikirkan kata-kata yang sempurna,  menghapusnya dan mengetiknya kembali.
Aku benci saat ingin menyapamu terlebih dahulu tapi aku tidak punya cukup keberanian
Aku benci saat semuanya harus terlihat sempurna untukmu bahkan tanpa cela sedikitpun
Aku benci ketika aku ingin mengirimkan pesan singkat kepadamu, kata-kata yang aku ketik seakan selalu salah, menghapusnya, memikirkan kembali dan kenyataannya hanya berakhir dikotak draft.
Sungguh aku benci saat perasaan itu hadir, tapi aku tak tahu bagaimana menyikapinya
Ya, aku benci jatuh cinta

Selasa, 16 Juli 2013

Melupakannya Tak Semudah Mencintainya

Ada saatnya mencintai dan ada saatnya harus melupakan. Mencintai seseorang memang sangat mudah, sesederhana dia selalu ada bersamaku, selalu setia bagaimanapun keadaanku, selalu memberikan perhatian lebih yang membuatku nyaman sehingga aku sadar ada perasaan berbeda disana. Bahkan tak jarang perkenalan singkatpun dapat memunculkan cinta, bukan? Sesederhana itu perasaan sayang dapat tumbuh.
 Tapi coba bayangkan,  saat aku telah begitu menyayanginya, mencintainya, mempercayainya  dan pada saat itu pula aku dihempaskan begitu saja, dibiarkan terjatuh, dibiarkan menangis. Semua orang pasti akan tahu bagaimana rasanya bukan? Ya, sakit. SANGAT SAKIT.

Kenapa dia yang saat itu berusaha dengan keras menggunakan cara apapun untuk menarik perhatianku tapi dengan mudah membuangku begitu saja?
Kenapa dia yang saat itu memberiku berbagai hal yang dapat membuatku tersenyum tapi akhirnya harus memberiku satu kata yang menyebabkan tangisku pecah dihadapannya?
Kenapa dia yang saat itu membagikan cerita indah untuk masa depan kami tapi dia sendiri malah menempatkan dirinya sebagai masa lalu?
Kenapa dia yang saat itu begitu mengejarku tapi dengan mudahnya berbalik arah ?
Kenapa dia yang saat itu telah berhasil membuatku terbang tinggi tapi dengan mudah mematahkan sayapku dan membiarkanku terjatuh begitu saja?
Kenapa dia yang saat itu berhasil membangun cinta dihatiku tapi dengan mudah meratakannya?
Kenapa dia membuatku jatuh cinta jika dia bermaksud membuatku terluka?
Kenapa dia membuatku untuk terus mengingat jika kenyataannya melupakan itu adalah hal yang tersulit?
Aku tak henti berpikir, kenapa harus dia? Kenapa harus orang yang benar-benar aku sayangi yang tega berbuat ini?

Sungguh, melupakan tak semudah mencintai, karena perlu kita tahu, luka dihati akan lebih lama hilang daripada perasaan bahagia dan sangat perlu kita ingat bahwa wanita yang mencintai seseorang tidak segan-segan menangis dihadapannya, bukan untuk membuatnya kasihan, tapi untuk membuatnya tersadar bahwa apa yang telah dilakukannya begitu menyakiti perasaan.    

Aku mempunyai hati, tapi tidak untuk disakiti. Aku mempunyai cinta, tapi tidak untuk disia-siakan. Aku juga mempunyai perasaan, tapi tidak untuk dipermainkan.
Aku ingin tahu, pada pelukan wanita keberapa, dia akan berlabuh?
Pada ucapan sayang keberapa, dia akan berhenti mengumbar janji?
Tapi rasanya bagaimanapun rasa sakit yang telah dia buat untukku, masih terselip rasa sayang diantaranya.
Ketika dia pergi, ada yang inginkannya kembali. Sadarkah dia bahwa itu adalah AKU?
Pernahkah dia memikirkan seseorang bahagia karena melihatnya bahagia meskipun kebahagiaannya bukan bersamaku. Sadarkah dia bahwa itu adalah AKU? Ya, AKU !
Sepertinya dia takkan pernah peka dan takkan pernah sadar bahwa aku selalu menunggunya. Disini. Bersama serpihan-serpihan hati yang sedang aku rangkai kembali. Tapi rasanya aku lelah, ini sudah terlalu lama tetapi tak pernah ada hasilnya. Aku harus tetap berjuang untuk melupakan meski tak semudah mencintai. Aku harus berhenti menunggu dan kembali melangkah bersama harapan-harapan baru meski tidak lagi bersamanya.                                                                 

Didalam kenangan yang tiba-tiba hadir  
Didalam cinta yang tak lagi sama
Tertanda: seorang perindu yang tak berhak merindukannya lagi

Stuck In The Past


Hai masa laluku. Bagaimana kabarmu? Baik kah? Apa kesibukanmu kini tak mengganggu pola makanmu? Apa kamu selalu tidur tepat waktu?
Ah, aku lupa. Sekarang sudah ada orang baru dihidupmu, kamu pasti lebih diperhatikan, lebih bahagia, lebih merasa istimewa  dibanding saat bersamaku. Bukan begitu? 

Masa laluku, aku begitu merasa kehilangan akan sosokmu. Entah kenapa saat ini aku ingin melihatmu, melihat senyummu, menatap matamu, mendengar tawamu dan berada didekatmu. Aku rindu kita. Maaf aku telah lancang menyebutkan 3 kata yang kini menjadi terlarang dan tak pantas aku ucapkan. Sebab kamu dan dirinya kini telah menjadi satu. kamu dan aku juga tidak akan pernah kembali menjadi “kita”. 

Tapi tahukah kamu? Aku disini sendiri. Dibalik tembok besar sambil melihatmu bahagia. Kamu tersenyum begitu indah penuh arti, kamu tertawa lepas penuh kebahagiaan. Tapi sayangnya, bukan aku yang berada disampingmu, bukan aku yang menjadi alasan dibalik kebahagiaanmu. Rasanya baru kali ini aku merasa begitu terluka melihat kebahagiaan orang lain. Sungguh tak pantas.
Hatiku selalu berkata “Kumohon, jangan pergi. Jangan pernah berpaling dariku, tetaplah disampingku. Kita wujudkan kembali cita-cita yang pernah kita rangkai”. 
Tapi bayangmu seakan selalu berkata “Hey ini sudah terlambat. Untuk apa kamu selalu berkata seperti itu? semuanya telah berbeda, kamu sudah menjadi masa laluku. Aku tak mungkin berada disisimu lagi. Aku tidak ingin dibuat pusing oleh egomu lagi. Aku lebih nyaman berada disampingnya daripada disampingmu. Dia lebih memahamiku dibanding kamu. Sadarlah. Carilah orang baru untuk hidupmu! Untuk apa kamu terus berharap? ”

Ya, itu benar. Sangat benar. Aku harus sadar. Tapi perlu diingat. Aku lebih baik menunggu seseorang yang tulus datang padaku daripada harus mencari pelarian baru yang belum tentu dapat menggantikanmu dihatiku.
Inikah rasanya terjebak dalam masa lalu? Begitu menyedihkan, tak ada arah dan tujuan. Antara menunggu atau harus meninggalkan masa lalu.
          
   Tertanda: wanita yang masih belum bisa keluar dalam kenangan masa lalunya