Jumat, 29 Agustus 2014

Pesona Pulau Manuk yang Membuat Takjub


          Bercerita mengenai Indonesia, mungkin tidak akan pernah ada habisnya. Negeri dengan berjuta keindahan yang menawan dan juga keajaiban alamnya yang menakjubkan. Dimulai dari pesona pantai-pantai yang eksotis dengan langit yang membentang berwarna biru dan bersih. Sangat indah.
Salah satu keindahan Indonesia dapat kita temui di Pulau Manuk yang terletak di Desa Sawarna, Kec. Bayah, Kab. Lebak, Banten. Pantai Pulau Manuk dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perum Perhutani.


Mungkin bagi kebanyakan orang, berwisata ke pantai adalah hal yang tidak pernah ada bosannya. Mendengar deburan ombak, menyaksikan terbit dan tenggelamnya matahari, jalan-jalan dengan bertelanjang kaki diatas pasir dan merasakan hembusan angin yang tidak ada lelahnya untuk menyejukkan. Cocok sekali untuk menenangkan pikiran sejenak dari rutinitas yang sangat membosankan.
Disini kita bisa mendapatkan paket komplit itu, karena Pulau Manuk juga memiliki pesona yang tidak kalah dengan pulau-pulau lain di Indonesia yang sudah terlebih dahulu popular di mata dunia. 

Pulau Manuk diambil dari bahasa Sunda yang artinya Pulau Burung. Dinamakan Pulau Manuk karena di pulau ini banyak sekali burung-burung yang dengan suara merdunya saling bersahutan, menambah keasrian dari tempat ini. Tak hanya satwa seperti burung saja yang terdapat di Pulau Manuk ini, satwa liar seperti monyet pun bisa kita jumpai. Karena dipulau ini juga masih ada hutan yang sangat asri.


          Pantai yang berada di Pulau Manuk ini, tidak kalah indahnya dengan Pantai Sawarna. Meskipun tidak seluruhnya pasir di pantai ini berwarna putih,
namun air lautnya yang jernih. pesona dari pantai ini sangat memanjakan mata.



      Meskipun pantai ini masih belum ramai oleh pengunjung dan masih terlihat asri dengan banyak sekali pepohonan, tetap saja yang namanya di pantai pasti cuacanya akan terasa panas dan akhirnya dapat membuat kita dehidrasi. Tapi jangan khawatir, jika tidak membawa cukup bekal makanan dan minuman, kita dapat membelinya, karena disepanjang jalan dipesisir pantai, kita akan dengan mudah menemukan warung-warung yang menjajakkan makanan khas pesisir pantai. 
      Tidak ketinggalan juga minuman segar yang selalu ada disekitar pantai, seperti : es kelapa muda dan es cingcau. Tapi kadang ketika kita ingin membeli es cingcau, pasti ada perasaaan ragu apakah cingcau yang dijajakkan dipinggir jalan itu dibuat dengan cara higienis atau tidak. Tapi tenang, kini sudah ada “Liang Teh Cap Panda” cingcau yang praktis dan dikemas secara higienis dalam kemasan kaleng, meskipun kemasannya modern, bahan-bahan didalamnya merupakan bahan-bahan alami yang berkhasiat menghilangkan panas dalam tanpa memberi efek samping, sama halnya seperti cingcau yang dibuat secara tradisional. Kita bisa dengan mudah mendapatkannya di warung-warung, liang teh cap panda cocok sekali menjadi teman santai di pantai.
      Kita juga dapat menikmatinya sambil melihat laut lepas, karena dipinggir pantainya banyak sekali disediakan tempat lesehan dari bamboo yang tentunya nyaman dan sejuk, karena dibuat dibawah-bawah pohon. 


Lihat ! Indonesia mempesona, bukan? Untuk apa jauh-jauh pergi ke negeri orang untuk memanjakan mata, jika di negeri sendirimasih banyak syurga yang tersembunyi dan belum terjamah oleh tangan-tangan manusia yang mengekploitasi.
Langit yang biru, pantai yang indah, karang-karang yang ciamik,pepohonan yang rindang, makanan khas pesisir pantai membuat perjalanan saya ke Pulau manuk menjadi sangat berkesan. 



Indonesia..
Negeri dengan banyak keajaiban didalamnya
Ribuan pulau indah dengan pesonanya senantiasa ramah menyapa
Kupejamkan mata sejenak
Kerentangkan tangan
Merasakan alam yang dengan sejuk memberi salam
Damai, tenang.

Sungguh, karya-karya-MU pada negeri ini tak henti membuat kami bersyukur
Semua kekaguman selalu tercurahkan
Keindahan alam ini terasa amat sangat sempurna
Bantu kami ya Rabb
Untuk menjaga negeri dengan berjuta pesona ini
Agar keindahannya tak hanya akan menjadi cerita belaka bagi anak cucu kami kelak.
Aamiin...

Kamis, 26 Juni 2014

Untukmu yang Menyerah Terhadap Jarak

Ini untukmu yang menyerah terhadap jarak,
Cinta tidak melulu harus sering memandang, tapi ini tentang kita yang harus melihat pada satu tujuan yang sama, yaitu saling menjaga.
Cinta tidak melulu harus saling menyentuh, namun harus tetap saling menyapa didalam do’a.
Cinta tidak melulu harus berpegangan tangan, namun yang paling penting harus tetap tulus menjaga kepercayaan.
Cinta tidak melulu harus saling bertemu, tapi harus mampu menabung rindu, hinga tiba saatnya rindu itu akan terobati oleh temu.
Cinta tidak melulu tentang seberapa kuat menahan rindu yang tertahan oleh jarak, tapi harus memahami tentang pentingnya kesetiaan diantara jarak.

Ini untukmu yang meremehkan jarak,
LDR bukan sekedar rasa senang saat mendapat pesan “Besok, aku akan menemuimu”, tapi ini tentang bagaimana mempertahankan hubungan saat aku dan kamu yang sama-sama dipertemukan pada titik jenuh akan waktu.
LDR bukan sekedar mengerti untuk menunggu. Namun harus bisa menjaga ketika waktu mulai menggerogoti seluruh kesabaran dan rindu.
LDR bukan sekedar saling memahami diantara jarak, namun harus tetap bisa menjaga saat “kita” mulai rapuh dan jangan biarkan orang lain masuk dan memperkeruh.  Jangan tanyakan siapa yang memulai.

Jarak ini menyiksa. Jarak ini adalah luka. Tapi tidak untukku, karena dengan pernah ada diantara jarak, aku dapat belajar tentang kesetiaan, menjaga pandangan,mengenal rindu, dan indahnya menanti pertemuan.

Untuk para pejuang LDR,kalian bisa ! Jangan pernah seperti mereka yang menyerah terhadap  jarak. Dengan jarak, kalian bisa tahu mana orang yang benar-benar tulus menunggu dan bertahan dalam “jauh”.

Sabtu, 05 April 2014

Ayah, You're My Guardian Angel

       Hari ini adalah hari dimana saya kembali merasakan kemacetan, kepanasan, desek-desekan dan duduk dipojokan dalem angkutan umum yang bernama KOLMINI. Kamu tau ga apa itu KOLMINI? Silahkan googling aja *Kalo ada*. Jangan bayangkan KOLMINI itu ber-AC dan bisa bawa tempat tidur didalemnya.Sungguh jangan. 

      Keadaan seperti yang  saya sebutkan diawal, sudah sering saya rasakan setiap kali pergi ke kampus. Udah biasa sih, tapi yang jadi ga biasa itu karena hari ini badan saya sedang sangat tidak fit. Jadi, keadaan yang tadinya biasa, menjadi sangat berat untuk dijalani. Hampir- hampir saya kembali merasakan ga enaknya pingsan dan hampir-hampir saya mengeluarkan kembali sarapan dalam bentuk lain *jangan dibayangin*. Untungnya semua itu hanya bersifat “Hampir”.

      Tapi seperti biasa, si cewek got ini selalu memetik hikmah dibalik kejadian-kejadian yang menurut orang lain adalah suatu kesialan. 

Baik, kita masuk kedalam cerita *ketuk mic*

      Hari ini berangkat ke kampus sudah diawali dengan keadaan yang tidak mengenakkan. Teori orang sih biasanya kalo awalnya pahit, akhirnya juga masih ada sisa-sisa kepahitan. Sementara ini saya setuju dengan teori itu, karena pas saya pulang pun masih ada kejadian yang bikin kesel.

      Waktu magrib sudah lewat. Badan kacau, macet masih berlanjut dan lebih paitnya lagi pas ujan lagi deres-deresnya, saya diturunin bukan ditempat tujuan, karena si amang supir malah milih pake jalan alternatif. *Aseeemmmm*

      Saya pun memutuskan untuk naik angkot. Tapi udah lama nunggu, angkotnya ga lewat-lewat *paiiit* Saat saya sedang menelan tablet pahit, datang  seorang laki-laki yang menghampiri saya dengan memakai helm dan jaket yang basah kuyup.

+“Teh, maaf saya mengganggu. Boleh saya minta tolong?”
-“Kenapa A?”
+”Gini Teh, itu anak saya *sambil nunjuk seorang anak perempuan yang cantik sekitar umur 5 Tahun, memakai topi dan dibalut dengan jas hujan besar, dan berdiri disamping motor ayahnya. Terlihat sangat kedinginan* kami mau pulang habis main, anak saya ngantuk dan sudah kedinginan. Saya minta tolong Teh, pegangin anak saya dibelakang sampe rumah saya didaerah *******. Kalo dia duduk sendirian, saya takut dia ketiduran nanti jatoh. Kalo duduk didepan, nanti anak saya basah kuyup”.
-“Aduhh gimana ya A, Punten pisan nih, itu jauh lagi dari rumah saya. Saya juga udah ditungguin sama ayah di gang ****. Maaf ya A”
+”ooh iya Teh, gpp”

      Laki- laki itu tersenyum dan kembali menghampiri anaknya yang sedari tadi memperhatikan kami. Saya melihat laki-laki itu memeluk anaknya dengan penuh kecemasan. Sisi cengeng saya pun muncul seketika. Saya menghampiri mereka.

-“A, yaudah saya bantu. Tapi nanti tolong berenti dulu di gang ****, ayah saya udah nunggu disana soalnya, sekalian mau minta izin”
+”iya Teh, terimakasih sebelumnya ya Teh”

      Kami pun berangkat, saya peluk anak itu agar tidak terkena air hujan. Sesampainya di gang, Ayah saya sudah duduk menunggu, lengkap dengan jas hujannya. Laki-laki itupun menghampiri ayah saya sambil menggendong anaknya. Dia meminta izin kepada ayah saya. 
Dan ternyata ayah saya tidak mengizinkan.

+”Maaf ya A, bukannya saya tidak mengizinkan anak saya untuk membantu. Tapi, anak saya juga baru pulang dari kampus, jalanan masih macet, hujannya juga masih deras, tempat tinggal aa juga jaraknya jauh dari sini. Rumah kami juga masih jauh. Saya takut anak saya sakit lagi a. Aa tunggu aja dulu disini sampai ujannya reda.  Nanti anaknya duduk didepan, balut pakai mantel.”
-“Ohh, iya gpp pak. Terimakasih ya pak, maaf sudah merepotkan anaknya”.

      Laki-laki itu tersenyum kepada saya sambil mengucapkan terimakasih. Sebelum ayah saya melajukan motornya, kami berpamitan dahulu dan mereka tersenyum dengan hangatnya.

Diperjalanan, ayah saya menasehati saya bahwa,
“Berbuat baik itu memang harus, tapi kamu juga harus sadar diri dengan keadaan kamu yang seperti ini, kamu akan mampu atau tidak. Menolong orang lain itu memang wajib, tapi kamu harus tau kondisi dan situasinya. Memungkinkan atau tidak. Jangan sampai menolong orang lain, tapi malah kamu yang jatuh sakit.”

      Ditengah perjalanan saat hujan yang turun semakin deras mengguyur jas hujan kami, saya seketika menangis, menangis terharu telah melihat dua sosok ayah yang sangat tangguh dalam menjaga masing-masing putrinya.
Melihat dua sosok ayah yang begitu khawatir dan takut terjadi apa-apa pada putri kesayangannya.
Melihat dua sosok ayah yang rela menembus hujan untuk melindungi harta terindahnya.
Melihat dua sosok ayah yang begitu hebat.
Dan satu dari dua sosok ayah itu adalah AYAH KU :’)


      Bersyukurlah kalian jika masih memiliki Ayah yang begitu peduli, jangan pernah sia-siakan perhatiannya.

      Untuk Adik cantik dan Ayah yang hebat tadi, terimakasih telah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Semoga kalian sudah sampai di rumah dengan selamat :)