Ini untukmu yang menyerah terhadap
jarak,
Cinta tidak melulu harus sering
memandang, tapi ini tentang kita yang harus melihat pada satu tujuan yang sama,
yaitu saling menjaga.
Cinta tidak melulu harus saling
menyentuh, namun harus tetap saling menyapa didalam do’a.
Cinta tidak melulu harus berpegangan
tangan, namun yang paling penting harus tetap tulus menjaga kepercayaan.
Cinta tidak melulu harus saling
bertemu, tapi harus mampu menabung rindu, hinga tiba saatnya rindu itu akan
terobati oleh temu.
Cinta tidak melulu tentang seberapa
kuat menahan rindu yang tertahan oleh jarak, tapi harus memahami tentang
pentingnya kesetiaan diantara jarak.
Ini untukmu yang meremehkan jarak,
LDR bukan sekedar rasa senang saat
mendapat pesan “Besok, aku akan menemuimu”, tapi ini tentang bagaimana
mempertahankan hubungan saat aku dan kamu yang sama-sama dipertemukan pada
titik jenuh akan waktu.
LDR bukan sekedar mengerti untuk
menunggu. Namun harus bisa menjaga ketika waktu mulai menggerogoti seluruh
kesabaran dan rindu.
LDR bukan sekedar saling memahami
diantara jarak, namun harus tetap bisa menjaga saat “kita” mulai rapuh dan
jangan biarkan orang lain masuk dan memperkeruh. Jangan tanyakan siapa yang memulai.
Jarak ini menyiksa. Jarak ini adalah
luka. Tapi tidak untukku, karena dengan pernah ada diantara jarak, aku dapat
belajar tentang kesetiaan, menjaga pandangan,mengenal rindu, dan indahnya menanti
pertemuan.
Untuk para pejuang LDR,kalian bisa !
Jangan pernah seperti mereka yang menyerah terhadap jarak. Dengan jarak, kalian bisa tahu mana
orang yang benar-benar tulus menunggu dan bertahan dalam “jauh”.