Tampilkan postingan dengan label Coretan Kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Coretan Kisah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Juni 2014

Untukmu yang Menyerah Terhadap Jarak

Ini untukmu yang menyerah terhadap jarak,
Cinta tidak melulu harus sering memandang, tapi ini tentang kita yang harus melihat pada satu tujuan yang sama, yaitu saling menjaga.
Cinta tidak melulu harus saling menyentuh, namun harus tetap saling menyapa didalam do’a.
Cinta tidak melulu harus berpegangan tangan, namun yang paling penting harus tetap tulus menjaga kepercayaan.
Cinta tidak melulu harus saling bertemu, tapi harus mampu menabung rindu, hinga tiba saatnya rindu itu akan terobati oleh temu.
Cinta tidak melulu tentang seberapa kuat menahan rindu yang tertahan oleh jarak, tapi harus memahami tentang pentingnya kesetiaan diantara jarak.

Ini untukmu yang meremehkan jarak,
LDR bukan sekedar rasa senang saat mendapat pesan “Besok, aku akan menemuimu”, tapi ini tentang bagaimana mempertahankan hubungan saat aku dan kamu yang sama-sama dipertemukan pada titik jenuh akan waktu.
LDR bukan sekedar mengerti untuk menunggu. Namun harus bisa menjaga ketika waktu mulai menggerogoti seluruh kesabaran dan rindu.
LDR bukan sekedar saling memahami diantara jarak, namun harus tetap bisa menjaga saat “kita” mulai rapuh dan jangan biarkan orang lain masuk dan memperkeruh.  Jangan tanyakan siapa yang memulai.

Jarak ini menyiksa. Jarak ini adalah luka. Tapi tidak untukku, karena dengan pernah ada diantara jarak, aku dapat belajar tentang kesetiaan, menjaga pandangan,mengenal rindu, dan indahnya menanti pertemuan.

Untuk para pejuang LDR,kalian bisa ! Jangan pernah seperti mereka yang menyerah terhadap  jarak. Dengan jarak, kalian bisa tahu mana orang yang benar-benar tulus menunggu dan bertahan dalam “jauh”.

Sabtu, 05 April 2014

Ayah, You're My Guardian Angel

       Hari ini adalah hari dimana saya kembali merasakan kemacetan, kepanasan, desek-desekan dan duduk dipojokan dalem angkutan umum yang bernama KOLMINI. Kamu tau ga apa itu KOLMINI? Silahkan googling aja *Kalo ada*. Jangan bayangkan KOLMINI itu ber-AC dan bisa bawa tempat tidur didalemnya.Sungguh jangan. 

      Keadaan seperti yang  saya sebutkan diawal, sudah sering saya rasakan setiap kali pergi ke kampus. Udah biasa sih, tapi yang jadi ga biasa itu karena hari ini badan saya sedang sangat tidak fit. Jadi, keadaan yang tadinya biasa, menjadi sangat berat untuk dijalani. Hampir- hampir saya kembali merasakan ga enaknya pingsan dan hampir-hampir saya mengeluarkan kembali sarapan dalam bentuk lain *jangan dibayangin*. Untungnya semua itu hanya bersifat “Hampir”.

      Tapi seperti biasa, si cewek got ini selalu memetik hikmah dibalik kejadian-kejadian yang menurut orang lain adalah suatu kesialan. 

Baik, kita masuk kedalam cerita *ketuk mic*

      Hari ini berangkat ke kampus sudah diawali dengan keadaan yang tidak mengenakkan. Teori orang sih biasanya kalo awalnya pahit, akhirnya juga masih ada sisa-sisa kepahitan. Sementara ini saya setuju dengan teori itu, karena pas saya pulang pun masih ada kejadian yang bikin kesel.

      Waktu magrib sudah lewat. Badan kacau, macet masih berlanjut dan lebih paitnya lagi pas ujan lagi deres-deresnya, saya diturunin bukan ditempat tujuan, karena si amang supir malah milih pake jalan alternatif. *Aseeemmmm*

      Saya pun memutuskan untuk naik angkot. Tapi udah lama nunggu, angkotnya ga lewat-lewat *paiiit* Saat saya sedang menelan tablet pahit, datang  seorang laki-laki yang menghampiri saya dengan memakai helm dan jaket yang basah kuyup.

+“Teh, maaf saya mengganggu. Boleh saya minta tolong?”
-“Kenapa A?”
+”Gini Teh, itu anak saya *sambil nunjuk seorang anak perempuan yang cantik sekitar umur 5 Tahun, memakai topi dan dibalut dengan jas hujan besar, dan berdiri disamping motor ayahnya. Terlihat sangat kedinginan* kami mau pulang habis main, anak saya ngantuk dan sudah kedinginan. Saya minta tolong Teh, pegangin anak saya dibelakang sampe rumah saya didaerah *******. Kalo dia duduk sendirian, saya takut dia ketiduran nanti jatoh. Kalo duduk didepan, nanti anak saya basah kuyup”.
-“Aduhh gimana ya A, Punten pisan nih, itu jauh lagi dari rumah saya. Saya juga udah ditungguin sama ayah di gang ****. Maaf ya A”
+”ooh iya Teh, gpp”

      Laki- laki itu tersenyum dan kembali menghampiri anaknya yang sedari tadi memperhatikan kami. Saya melihat laki-laki itu memeluk anaknya dengan penuh kecemasan. Sisi cengeng saya pun muncul seketika. Saya menghampiri mereka.

-“A, yaudah saya bantu. Tapi nanti tolong berenti dulu di gang ****, ayah saya udah nunggu disana soalnya, sekalian mau minta izin”
+”iya Teh, terimakasih sebelumnya ya Teh”

      Kami pun berangkat, saya peluk anak itu agar tidak terkena air hujan. Sesampainya di gang, Ayah saya sudah duduk menunggu, lengkap dengan jas hujannya. Laki-laki itupun menghampiri ayah saya sambil menggendong anaknya. Dia meminta izin kepada ayah saya. 
Dan ternyata ayah saya tidak mengizinkan.

+”Maaf ya A, bukannya saya tidak mengizinkan anak saya untuk membantu. Tapi, anak saya juga baru pulang dari kampus, jalanan masih macet, hujannya juga masih deras, tempat tinggal aa juga jaraknya jauh dari sini. Rumah kami juga masih jauh. Saya takut anak saya sakit lagi a. Aa tunggu aja dulu disini sampai ujannya reda.  Nanti anaknya duduk didepan, balut pakai mantel.”
-“Ohh, iya gpp pak. Terimakasih ya pak, maaf sudah merepotkan anaknya”.

      Laki-laki itu tersenyum kepada saya sambil mengucapkan terimakasih. Sebelum ayah saya melajukan motornya, kami berpamitan dahulu dan mereka tersenyum dengan hangatnya.

Diperjalanan, ayah saya menasehati saya bahwa,
“Berbuat baik itu memang harus, tapi kamu juga harus sadar diri dengan keadaan kamu yang seperti ini, kamu akan mampu atau tidak. Menolong orang lain itu memang wajib, tapi kamu harus tau kondisi dan situasinya. Memungkinkan atau tidak. Jangan sampai menolong orang lain, tapi malah kamu yang jatuh sakit.”

      Ditengah perjalanan saat hujan yang turun semakin deras mengguyur jas hujan kami, saya seketika menangis, menangis terharu telah melihat dua sosok ayah yang sangat tangguh dalam menjaga masing-masing putrinya.
Melihat dua sosok ayah yang begitu khawatir dan takut terjadi apa-apa pada putri kesayangannya.
Melihat dua sosok ayah yang rela menembus hujan untuk melindungi harta terindahnya.
Melihat dua sosok ayah yang begitu hebat.
Dan satu dari dua sosok ayah itu adalah AYAH KU :’)


      Bersyukurlah kalian jika masih memiliki Ayah yang begitu peduli, jangan pernah sia-siakan perhatiannya.

      Untuk Adik cantik dan Ayah yang hebat tadi, terimakasih telah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Semoga kalian sudah sampai di rumah dengan selamat :)

Jumat, 23 Agustus 2013

Cewek Got

Setiap orang pasti memiliki nama julukan yang entah itu diberikan oleh teman, keluarga ataupun someone special. Nama julukan biasanya berasal dari hal yang sangat disukai bahkan dari tubuh, dan lain-lain. Misal seseorang yang bertubuh gemuk julukannya pasti ndut, pipinya tembem pasti mbem, yang kurus julukannya ceking, yang item pasti keling, yang suka ngambil barang orang itu maling, yang suka makan beling itu kuda lumping, yang masih suka inget mantan itu gagal moving. *salah focus*

Terus apa hubungannya sih Vong sama judul yang diatas?

hubungannya udah berakhir *maaf salah focus lagi*
oke. Begini, Cewek Got adalah salah satu julukan dari sekian banyak julukan yg saya miliki, tapi itu julukan yang kesannya paling hina. Bukan! bukan karena saya bau got atau temenan sama tikus got. Julukan itu pemberian dari si cantik bibi Diana. kini julukan itu sudah mengudara di keluarga besar saya, merambah ke sahabat-sahabat saya dan kini tanpa sadar saya telah membeberkannya kepada para pembaca. Tapi tak apalah. Karena ada hikmah dibalik ini. Lanjuuttt !

Perhatian: Saya akan bercerita, silahkan berhenti membaca sebelum anda jatuh cinta

Jadi begini, entah kenapa ketika saya berjalan, pasti kedepan *Yaiyalaaaah* *kemudian dilempar harapan palsu* Gini loh maksudnya ketika saya berjalan, pandangan saya itu selalu lurus kedepan dan focus. Tanpa melihat keatas,bawah ,tengok kiri, tengok kanan, kecuali kalo sambil ngobrol sama temen. Dan gara2 cara jalan seperti itu, saya jadi kenal baik dengan yang namanya got. Dari SD, SMP sampai SMA selalu saja ada kejadian yang bisa bikin temen bahkan keluarga saya tertawa melihat kaki saya hilang dilahap got. Dari got kering sampai got berair menjijikan sekalipun saya pernah merasakannya. (merasakan kecemplung maksudnya).

Dari kesekian kali kecemplung got,ada kejadian yang paling susah dilupain, kejadian itu saya alami pas jaman SMA. Waktu itu saya masih kelas 2 SMA, pas pulang sekolah kalo ga salah kami ber-6 berniat pergi ke rumah salah satu teman. saat itu kami berjalan berpasang-pasangan *eiittsss jangan bilang cieee dulu* sayangnya berpasangannya itu sama cewe *gagal “cieee”*. Saya jalan sama cinuy, kami diurutan paling belakang. Awalnya kami jalan sambil ngobrol ketawa ketiwi, tapi karena bahan tertawaan sudah habis, kami berdua jadi diem-dieman. Nah. Karena diem, saya kembali ke gaya jalan saya yang semula. Lurus, focus dan tiba-tiba muncul suara :
BRRRUUUUUUUSSSSSS!!!! Kaki saya terperosok kedalam got -__-
Cinuy kaget. Temen-temen kaget. Tukang angkot kaget. Tukang PLN kaget (karena kesetrum).
Cinuy nengok kesamping, Temen-temen nengok kebelakang. Saya nengok masa lalu *Plak! Mup on woyy mup on!*
Cinuy bengong. Temen-temen bengong. Saya bengong karena belum ada yang nolongin. Saya yakin dibalik kebengongan mereka, ada kata yang ingin dilontarkan, yaitu : “WOYYY KAKI SI EVONG ILANG SATUUUUUUUU!!!!” -___-

Setelah mereka sadar, baru mereka narik badan saya *fiuhhh legaa* dan seketika tawa pun pecah dihadapan saya. Cinuy ketawa paling ngakak dan puas, saat itu saya langsung berharap ada kodok loncat masuk ke mulutnya yang lagi ngakak. Semuanya tertawa. Saya pun ikut ketawa untuk mengalihkan rasa malu L
Muka saya panas, hati saya panas, kaki saya sangat panas dan terasa sangaaattttttt sakit.

Kakinya kenapa??? Kakinya kenapa??? Kakinya kenapa???

Sabar… sabar… ceritanya juga belum beres. Ini dia profil si got:
Got ini ada dijalan besar yang sudah diaspal, got ini bentuknya kotak, saya perkirakan ukurannya itu 4x20 cm. dan untuk kedalamannya saya tidak tau karena selama kaki kiri saya terperosok, kaki saya tidak merasakan ada air dan tidak menyentuh dasar. Saya perkirakan itu got dalem banget. BAYANGKAN ! betapa pintarnya saya, got kecil di jalan sebesar itupun saya masih bisa terperosok. Ckckck
Nah, udah tau kan profil si got. Sekarang tinggal cerita nasib kaki saya. Jadi yang terperosok itu cuma kaki kiri saya, parahnya terperosoknya itu sampe paha. lebih parahnya lagi dari pergelangan kaki sampe paha pada baret-baret panjang, terkilir, memar dan pastinya berdarah banyak. Dan sumpah itu sakiittt banget :’(
Tapi dibalik musibah, kita pasti selalu bilang “alhamdulillah”:
1.     Alhamdulillah sepatu saya ga lepas didalem got
2.    Alhamdulillah saya pake rok panjang. Jadi pada saat kaki kiri saya terperosok, kaki kanan saya tertutup oleh rok, sehingga tidak terekspos. :D
3.    Alhamdulillah, luka nya diluar. Karena luka diluar akan lebih mudah diobati daripada luka didalam. Apalagi lukanya karena ditinggal orang yang disayang, itu susahhhh banget diobatinnya *plak* *ditimpuk kotak-kotak kenangan*

Karena sudah sangat sering saya kecemplung got, sekarang ini kalau saya berjalan, pasti inget untuk beberapa kali nunduk hanya sekedar buat ngeliat keadaan jalan.
Satu harapan saya, semoga tidak ada lagi peristiwa kecemplung got di perkuliahan. Aamiiin

Ada beberapa filosofi hidup nih dari cerita saya ini.
Pertama, selapang apapun kesempatan yang kita miliki, kita harus tetap berhati-hati dalam setiap langkah keputusan yang akan kita ambil.
Kedua, sefokus apapun kita pada satu tujuan, kita harus tetap memperhatikan sekitar, jangan sampai karena kita terlalu focus untuk mengejar satu tujuan itu, kita hampir tidak memikirkan resiko-resiko  yang mungkin kita dapatkan.
Ketiga, seberat apapun musibah yang Allah berikan kepada kita, pasti selalu ada celah untuk kita mengucap syukur atas musibah itu.
Nahhh. Dari julukan Cewek Got, saya dapat belajar tentang semua itu. Inget guys selalu ada hikmah dibalik musibah. Intinya bersyukur bersyukur dan bersyukur.

***

Cape mata ya bacanya ? Siapa suruh mampir :P
Eh, tapi bagus deh, saya ingetin yaaa, kalian itu… lebih baik cape mata karena baca postingan evong daripada cape hati karena belum bisa moving on. Lebih baik mampir di blog saya sambil minum cingcau daripada mampir di timeline mantan yang bikin galau. Lebih baik follow ini blog daripada follow twitter mantan ntar di block loooohhh…
Hahahaha *strategi promosi
Udah dulu ya postingan kali ini. Sampai ketemu di postingan berikutnya.
Sekian dan TERIMA harapan palsu KASIH.

Wuuusssshhhhhh *lari kencang*

“AWAAASSSSS  ADA GOOOTTTTT !!!”

JEBRUSSSSSSS……..

Selasa, 06 Agustus 2013

Aku Benci Jatuh Cinta

 
Aku benci merasakan jatuh cinta
Aku benci saat perasaan rindu itu menjelma tapi tak bisa ku ungkapkan
Aku benci saat merasa jantungku bekerja lebih cepat saat bertemu denganmu
Aku benci merasa gelisah yang tak pantas karena tak tahu kabarmu hari itu
Aku benci merasa cemburu yang tak lazim aku rasakan ketika melihatmu bercanda tawa dengan perempuan lain
Aku benci ketika kamu memberikan perhatian padaku dan aku selalu mengartikannya lebih, dengan penuh percaya diri
Aku benci saat menerima pesan singkat darimu, dan harus menghabiskan waktu yang lama untuk membalasnya, menopang dagu, memikirkan kata-kata yang sempurna,  menghapusnya dan mengetiknya kembali.
Aku benci saat ingin menyapamu terlebih dahulu tapi aku tidak punya cukup keberanian
Aku benci saat semuanya harus terlihat sempurna untukmu bahkan tanpa cela sedikitpun
Aku benci ketika aku ingin mengirimkan pesan singkat kepadamu, kata-kata yang aku ketik seakan selalu salah, menghapusnya, memikirkan kembali dan kenyataannya hanya berakhir dikotak draft.
Sungguh aku benci saat perasaan itu hadir, tapi aku tak tahu bagaimana menyikapinya
Ya, aku benci jatuh cinta